Cimahi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat menyiapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Santiong dengan harapan dapat mengoptimalkan layanan di lokasi tersebut.
“Saya sudah siapkan BLUD, nanti mengurus khusus pengelolaan sampah TPST Santiong,” ujar Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi di Cimahi, Jumat.
Dia menjelaskan TPST Santiong merupakan infrastruktur pengolahan sampah yang didanai pinjaman pemerintah pusat ke Bank Dunia dengan total proyek Rp30 miliar melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Metropolitan and Regional Cities Project (ISWMP).
“TPST Santiong menjadi proyek pertama di Jawa Barat yang mampu mengolah sampah menjadi refuse derrived fuel (RDF),” katanya.
Dia berharap, BLUD TPST Santiong mampu membuat pengelolaan sampah pada TPST tersebut menjadi lebih optimal.
“Hal ini tidak lepas dari peran TPST sendiri yaitu mengurangi kebutuhan lahan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah serta meningkatkan kualitas lingkungan,” kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Chanifah Listyarini menyebutkan pemilahan sampah di TPST Santiong mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti hingga 50 ton per hari.
“Saat ini pengiriman sampah ke TPA Sarimukti kurang lebih rata-rata 130 ton sehingga kalau bisa kita kurangi 50 ton dari TPST, kita tinggal menyisakan 80 ton sampah,” kata dia.