Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Pemprov Jabar ingin kehadiran Satgas Pangan optimal untuk menggenjot produktivitas padi.
Mengingat, target yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) kepada Jawa Barat terbilang cukup tinggi, dimana pada tahun ini harus mencapai 11,08 juta ton gabah kering giling (GKG).
Baca juga: 15 pelaku tindak pidana penyalahgunaan bapokting ditangkap Polda Jabar
"Jadi kenapa dibentuk, karena saya yakin sebetulnya produksi di Jawa Barat khususnya padi itu bisa memenuhi target," kata Bey usai ratas bersama Satgas Pangan di Gedung Sate Bandung, Senin.
Terlebih, pada tahun 2024 ini, berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi GKG Jabar hanya menyentuh di angka 8,5 juta ton.
Maka dari itu, lanjut dia, Pemprov Jabar akan melakukan rekonsiliasi bersama pemerintah kabupaten/kota, juga Satgas Pangan untuk turut melakukan pendataan supaya ada perbandingan, selain dari BPS.
"Dengan adanya Satgas Pangan ini, kami ingin lebih detail lagi. Jadi nanti saya berharap ada tiga data jadinya, BPS, penyuluh yang langsung di lapangan dan dinas kota (kabupaten)," ucapnya.
Mengingat, kata Bey, berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, sejatinya capaian produksi GKG Jabar jauh di atas 8,5 juta ton, meski masih di bawah target 11,08 juta ton.
"Masalah metode perhitungannya. Kita 11,08 (target). Selisih jauh di atas dengan data BPS (capaian GKG). Kan ini 8,5. Tadi disampaikan Pak Dadan (DTPH) cukup jauh juga, walaupun masih di bawah target nasional. Jauh ( masih di atas tahun kemarin 9 juta ton GKG)," katanya.
Jika pun hanya 8,5 juta ton, ucap Bey, artinya Jawa Barat akan turun ke peringkat 3 nasional, karena Jawa Tengah di atas Jawa Barat.
"Tapi kalau hitungan kepala dinas (DTPH, Dadan Hidayat) itu, peringkat 2. Kami inginnya peringkat 1," ujarnya.