Bandung (Antaranews Jabar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat berharap panen raya padi yang ditargetkan pada bulan Januari 2018 oleh Kementerian Pertanian (Kementan) mampu menekan gejolak harga beras yang terus naik.
"Kementan menyatakan akhir Januari panen raya padi, Insha Allah Januari ini, kita berharap panen raya padi ini jadi solusi terkait kenaikan harga beras beberapa hari ini," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Kota Bandung, Minggu.
Menurut Ineu, panen raya padi di wilayah Jawa Barat tidak gagal agar bisa memenuhi kebutuhan padi untuk wilayah ini dan daerah lainnya.
"Kalau bisa sih jangan dulu sampai impor, ini kan sebentar lagi panen raya padi. Jangan sampai ketika panen (ada kebijakan impor) mempengaruhi ke harga beras yang nantinya malah akan turun," ujar dia.
Pihaknya berharap Pemprov Jawa Barat melalui OPD terkait seperti dinas pertanian bisa mengecek jelang persiapan panen raya padi agar tidak ada gagal panen.
"Selain itu, Pemprov Jabar juga harus bisa membina para petani supaya hasilnya bisa terdistribusi dengan baik sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jawa Barat dan daerah lain, terlebih Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional," kata dia.
Semenjak akhir tahun 2017, harga beras di pasar tradisional yang ada di Bandung mengalami kenaikan.
Kenaikan terjadi hingga bulan Januari 2018, seperti di Pasar Sayati Kabupaten Bandung harga beras naik Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogramnya.
"Kalau pandan wangi yang kualitas pertama sekarang harganya jadi Rp13.500 per kilogram, sebelumnya harganya cuma Rp11.000 per kilogramnya," kata salah seorang pedagang beras di Pasar Sayati Kabupaten Bandung, Yayah.
DPRD Jabar: panen raya padi diharapkan tekan harga beras
Minggu, 14 Januari 2018 15:43 WIB