Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta pengelola tempat wisata mewaspadai dan bisa menjamin kenyamanan masyarakat yang akan merayakan liburan natal dan tahun baru mengingat waktunya berada di tengah potensi bencana hidrometrologi.
"Kemarin kan sudah diingatkan Kepala Badan BNPB bahwa untuk daerah-daerah yang tertentu itu harus dijaga betul," kata Bey di Bandung, Selasa.
Baca juga: Jabar dan BNPB koordinasi antisipasi tingginya potensi bencana
Namun demikian, Bey mengatakan masyarakat juga harus sama-sama dengan pengelola wisata agar waspada, karena ketika kewaspadaan berkurang, maka ketika ada potensi bencana urusan keamanan terabaikan, terutama wisata alam yang mayoritas aktivitas masyarakat berada di luar.
"Jadi jangan sampai saat hujan besar kita tetap di luar," ujarnya.
Lebih lanjut, Bey meminta semua pihak memperhatikan informasi resmi terkait cuaca yang dilansir BMKG. Khusus pengelola wisata wajib mengikuti arahan dan petunjuk yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jadi mereka silahkan tapi kan kalau misalnya arung jeram ya pada saat hujan lebat, ya jangan dilaksanakan begitu," ujarnya.
Meski ada potensi bencana, Bey meminta hal ini tidak mengurungkan niat masyarakat Jawa Barat atau wisatawan dari luar untuk berwisata saat libur natal dan tahun baru.
"Tapi jangan juga menjadi takut, tidak kemana-mana liburan," katanya.
Sebelumnya, menjelang libur natal dan tahun baru, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat meminta seluruh pengelola destinasi wisata alam agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan.
Kepala Disparbud Jawa Barat Benny Bachtiar mengimbau pemerintah daerah agar segera membuat surat edaran agar pengelola destinasi wisata alam berhati-hati saat menerima wisatawan di musim hujan.
Sebab, di musim hujan ini, ada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Baca juga: BPBD Cimahi memetakan wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi
"Kemarin kan sudah diingatkan Kepala Badan BNPB bahwa untuk daerah-daerah yang tertentu itu harus dijaga betul," kata Bey di Bandung, Selasa.
Baca juga: Jabar dan BNPB koordinasi antisipasi tingginya potensi bencana
Namun demikian, Bey mengatakan masyarakat juga harus sama-sama dengan pengelola wisata agar waspada, karena ketika kewaspadaan berkurang, maka ketika ada potensi bencana urusan keamanan terabaikan, terutama wisata alam yang mayoritas aktivitas masyarakat berada di luar.
"Jadi jangan sampai saat hujan besar kita tetap di luar," ujarnya.
Lebih lanjut, Bey meminta semua pihak memperhatikan informasi resmi terkait cuaca yang dilansir BMKG. Khusus pengelola wisata wajib mengikuti arahan dan petunjuk yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jadi mereka silahkan tapi kan kalau misalnya arung jeram ya pada saat hujan lebat, ya jangan dilaksanakan begitu," ujarnya.
Meski ada potensi bencana, Bey meminta hal ini tidak mengurungkan niat masyarakat Jawa Barat atau wisatawan dari luar untuk berwisata saat libur natal dan tahun baru.
"Tapi jangan juga menjadi takut, tidak kemana-mana liburan," katanya.
Sebelumnya, menjelang libur natal dan tahun baru, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat meminta seluruh pengelola destinasi wisata alam agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan.
Kepala Disparbud Jawa Barat Benny Bachtiar mengimbau pemerintah daerah agar segera membuat surat edaran agar pengelola destinasi wisata alam berhati-hati saat menerima wisatawan di musim hujan.
Sebab, di musim hujan ini, ada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Baca juga: BPBD Cimahi memetakan wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi