Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur Cecep Alamsyah di Cianjur, Selasa, mengatakan sesuai petunjuk dari BNPB, kepala keluarga yang rumahnya rusak berat akan direlokasi mendapat bantuan pembangunan rumah sebesar Rp60 juta dan uang sewa rumah atau dibangunkan hunian darurat.
Baca juga: BNPB minta TNI dan Polri bantu bangun huntara korban pergerakan tanah di Cianjur
"Warga yang rumahnya rusak berat akan direlokasi sekitar 27 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 83 jiwa. Sedangkan untuk kriteria rusak sedang dan ringan akan diberikan bantuan tahap 2 dari pemerintah pusat dengan proses sekitar enam bulan," katanya.
Selama pembangunan rumah dilakukan, warga akan mendapat bantuan sewa rumah sebesar Rp500 ribu selama enam bulan atau dibangunkan hunian darurat di lokasi yang dinilai aman dari pergerakan tanah, dimana pembangunannya akan dilakukan tim dari TNI/Polri.
Sedangkan tahap awal yang akan direlokasi merupakan warga di Desa Wargasari, dimana lokasi perkampungan baru akan diteliti terlebih dulu oleh tim dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) terkait kelaikan.
"Untuk lokasi rencananya akan menggunakan tanah desa yang dinilai aman dari pergerakan tanah, nanti akan diteliti kelaikan oleh PVBMG sebelum dibangun tim dari TNI/Polri," katanya.
Dia menjelaskan bantuan tersebut tidak dalam bentuk uang, namun dibangunkan rumah yang akan dihuni warga terdampak pergerakan tanah yang direlokasi dari kampung asal, berkaca dari kejadian sebelumnya warga membangun kembali rumah di lokasi yang sama.
Sedangkan bekas rumah yang direlokasi tetap menjadi milik warga dan hanya boleh digarap untuk pertanian, tidak mendirikan bangunan, karena ditakutkan pergerakan tanah kembali terjadi dan terus meluas.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai kalangan, termasuk aparat desa dan kecamatan terkait relokasi dan pencairan bantuan untuk warga terdampak pergerakan tanah yang akan segera diajukan ke pusat," katanya.
Seperti diberitakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sedikitnya ada 242 orang dari tiga desa di Kabupaten Cianjur yang terdampak bencana geologi berupa pergerakan tanah segera dipindahkan ke tempat aman.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan ratusan orang warga itu harus segera dipindahkan karena rumah dan lingkungannya tempat tinggal mereka semua rusak parah dan tidak bisa dihuni kembali.
Rencana pemindahan ini merupakan hasil kajian dari tinjauan lapangan BNPB bersama PVMBG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Cianjur, dan semua unsur yang terkait dengan penanganan bencana tanah bergerak.
Baca juga: 242 warga 3 desa di Cianjur korban pergerakan tanah dipindahkanBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah bantu pembangunan rumah relokasi pergerakan tanah Cianjur