Cianjur (ANTARA) - Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengevakuasi sekitar 110 Kepala Keluarga terdiri dari 296 jiwa, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, yang terdampak banjir setinggi dua meter ke aula desa.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya di Cianjur Rabu, mengatakan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.
Baca juga: BMKG meminta warga segera mengungsi hindari bencana hidrometeorologis
"Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir dan longsor susulan kembali terjadi seiring curah hujan yang masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari ke depan berdasarkan informasi BMKG," katanya.
Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan relawan PMI Cianjur menyisir perkampungan warga untuk melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi warga, terutama yang memiliki balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.
Hingga Rabu petang hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, termasuk Kecamatan Agrabinta, sehingga air bah yang mengenangi perkampungan warga bertambah tinggi, sehingga dua perahu karet milik BPBD Cianjur diturunkan untuk penanganan cepat evakuasi.
"Debit air di Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Agrabinta masih tinggi dan terus meluap, sehingga dengan cepat mengenangi perkampungan yang dilintasi termasuk Desa Mekasari dan Desa Sukamanah, saat ini petugas masih melakukan pendataan," katanya.
Dia menjelaskan bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, dimana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang dinilai aman dari banjir, karena meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.
110 KK terdampak banjir Agrabinta Cianjur dievakuasi ke aula desa
Rabu, 4 Desember 2024 17:52 WIB