Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto berkelakar seraya meminta maaf kepada Presiden Ke-7 RI Joko Widodo karena mengambil peran untuk meresmikan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengatakan bahwa seharusnya Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi lah yang meresmikan Terowongan Silaturahim karena pembangunannya sudah selesai sejak 2021.
"Sebenarnya harusnya diresmikan oleh Pak Joko Widodo, ya saya kebagian enaknya aja. Banyak yang bekerja, ya itu namanya takdir ya. Jangan-jangan Pak Jokowi lagi nonton ini, Pak Jokowi mohon maaf aku yang resmikan," kata Prabowo dalam sambutannya meresmikan Terowongan Silaturahim di Jakarta, Kamis.
Prabowo menjelaskan bahwa Terowongan Silaturahim merupakan simbol kerukunan antara umat beragama.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan bahwa yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki ciri khas, yang unik dan membanggakan adalah karena bangsa Indonesia penuh perbedaan.
Oleh karena itu, Presiden mengapresiasi seluruh pihak yang mewujudkan simbol kerukunan tersebut dengan pembangunan Terowongan Silaturahim.
Adapun Terowongan ini disebut Terowongan Silaturahim karena dirancang untuk memfasilitasi pengunjung dari kedua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sehingga dapat saling terhubung dengan mudah.
Pembangunan Terowongan Silaturahim sebenarnya telah selesai pada 20 September 2021. Namun, akses bagi masyarakat umum belum dibuka karena masih ada pekerjaan tambahan yang perlu diselesaikan, terutama terkait hiasan seni di dinding.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo berkelakar minta maaf ke Jokowi resmikan terowongan Istiqlal