Cianjur (ANTARA) - Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggunakan fasilitas umum dan gedung milik pemerintah untuk tempat mengungsi warga terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Kadupandak, karena cuaca ekstrem masih terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cianjur Wangwang Kuswaya di Cianjur, Minggu, mengatakan sekitar 20 Kepala Keluarga (KK), warga Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, yang sempat mengungsi di rumah saudara mereka terpaksa dievakuasi ke aula desa.
Baca juga: BPBD Cianjur siapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak bencana di 15 kecamatan
Pasalnya selama beberapa hari terakhir curah hujan masih tinggi disertai angin kencang, kata dia, sehingga dapat memicu pergerakan tanah terus meluas dan merusak rumah warga yang selama ini dijadikan tempat mengungsi bagi warga yang sudah lebih dulu terdampak.
"Di aula Desa Sukaraja, lebih dari 20 KK dengan jumlah 87 jiwa mengisi tempat pengungsian, sebelumnya mereka mengungsi ke rumah saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah yang terus meluas," katanya.
Di titik pengungsian terpusat seperti aula desa, pihaknya mendirikan dapur umum, posko pelayanan kesehatan, dan bak penampungan air bersih untuk kebutuhan warga selama mengungsi, termasuk menyalurkan bantuan logistik tambahan khusus bagi lansia dan ibu menyusui.
Pihaknya tidak menempatkan pengungsi di tenda darurat, karena cuaca ekstrem masih terjadi ditambah angin kencang, sehingga petugas memilih mengungsikan warga ke fasilitas umum seperti aula desa, sekolah, madrasah, dan gedung lainnya yang dinilai aman dari hujan.
"Kalau tenda darurat rawan tergenang ketika hujan turun deras disertai angin kencang. Kami mencari tempat aman bagi warga yang mengungsi di dalam ruangan fasilitas umum atau gedung milik pemerintah yang dinilai aman dari hujan dan pergerakan tanah," katanya.