Perumdam Cianjur siapkan program 2.400 sambungan air gratis tahun depan

Cianjur (ANTARA) - Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan program pemasangan 2.400 sambungan pipa air bersih gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau keluarga tidak mampu di awal tahun depan.

Dirut Perumdam Tirta Mukti Cianjur Budi Karyawan di Cianjur Selasa, mengatakan sekitar 600 sambungan gratis untuk warga tersebut akan dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bantuan investor sebanyak 1.800 sambungan.

Baca juga: Pemkab Cianjur instruksikan Perumdam dan PMI tetap distribusikan air bersih

"Pemasangan sambungan dari DAK khusus untuk warga atau keluarga penyintas stunting di berbagai wilayah, sehingga memiliki sumber air bersih laik, dimana program tersebut sebagai upaya menciptakan nol stunting di Cianjur," katanya.

Sedangkan terkait pendataan bagi mereka yang layak menerima program sambungan air gratis dari Perumdam Cianjur, pihaknya melibatkan berbagai pihak mulai dari RT/RW aparat desa dan kecamatan, sehingga tepat sasaran.

Termasuk melakukan kordinasi dengan dinas terkait seperti BKKBN, Dinkes Cianjur dan dinas lainnya yang memiliki data dan pemetaan wilayah dimana keluarga stunting tinggal, sehingga pemenuhan air bersih dapat disalurkan secara gratis dan tepat sasaran.

"Kami sudah berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan dan kecamatan untuk melibatkan RT/RW dalam pendataan calon penerima program sambungan air gratis yang akan dilaksanakan di awal tahun 2025," katanya.

Sementara pada awal 2024, Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti Cianjur, memberikan 5.000 sambungan air bersih gratis bagi masyarakat dengan penghasilan rendah di 17 kecamatan, termasuk 500 keluarga stunting di wilayah kota Cianjur.

Pemasangan sambungan air yang seharusnya senilai Rp1 juta lebih itu, diberikan secara cuma-cuma alias gratis sebagai upaya pemerintah daerah dalam meringankan beban warga dan guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di Cianjur.

"Untuk pemasangan tidak dipungut biaya karena dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, namun untuk biaya tagihan setiap bulan tetap harus dibayar," kata Budi