Ada juga yang ditinggal pengunjung karena kejenuhan dari wahana yang ditampilkan sudah banyak dimiliki di lokasi yang lain.
Desa-desa wisata itu pada umumnya mengandalkan wisata alam yang cenderung serupa sebagai dasar daya tarik wisatanya, kemudian berlomba-lomba membangun berbagai atraksi yang cenderung sama, seperti outbond alam, jembatan kaca, flying fox, jembatan goyang, dan berbagai spot foto yang bukan berasal dari kultur desa itu sendiri.
Dengan kesamaan atau kemiripan daya tarik wisata ujungnya bakal membuat kejenuhan para pengunjung.
Fokus potensi lokal
Diah Wahyu Utami yang merupakan seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan solusi dari permasalahan ini, antara lain desa wisata harus fokus pada potensi lokal. Dengan pembentukan desa wisata yang diawali dengan mengidentifikasi potensi unik lokal serta kearifan lokal akan menjadi daya tarik wisata.
Kemudian mempertimbangkan sosiokultural. Desa yang memiliki bangunan bersejarah atau arsitektur tradisional, kebiasaan unik masyarakat, serta tradisi atau upacara adat yang khas dapat dijadikan daya tarik desa wisata.
Tidak lupa, pengelola harus selalu berinovasi agar bisa terus berkembang, apalagi jika mulai terlihat ada gejala penurunan pengunjung.
Pengembangan ini tidak hanya melibatkan pembangunan atraksi wisata seperti jembatan kaca dan spot foto romantis, tetapi juga melibatkan sanggar seni, komunitas ekonomi kreatif, juga pembuatan cerita lokal atau folkore story yang untuk menambah daya tariknya.
Inovasi tersebut bisa diproduksi secara internal desa wisata tersebut atau berkolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain desa tetangga, untuk mewujudkan konten wisata yang selalu berkembang, kreatif dan khas. Dengan inovasi maka menghindarkan stagnasi atau penurunan pengunjung.
Bagian lain pendukung desa wisata berkelanjutan adalah pentingnya informasi yang mudah dijangkau, khususnya informasi melalui website dan akun media sosial.
Tidak hanya sekadar informasi, tapi dengan alat digital itu desa wisata untuk membangun komunikasi ke masyarakat luas, hingga desa wisata memungkinkan bergaung skala nasional atau internasional. Jadi keberadaan akun digital yang tidak statis, tapi dinamis dan akrab, untuk mempermudah calon pengunjung atau wisatawan mencari informasi yang akurat dan terkini.
Spektrum - Pertahankan desa wisata yang ada agar tidak mangkrak
Oleh Zaenal Abidin Selasa, 19 November 2024 11:25 WIB