Jakarta (ANTARA) -
Ia menjelaskan, menghitung nafas pada anak terutama bayi di bawah dua tahun harus betul-betul diperhatikan karena sifatnya yang berfluktuasi atau bervariasi. Dalam memperhatikan nafas juga perlu diperhatikan tarikan dinding dada yang tidak biasa yang menandakan anak mengalami sesak nafas.
Selain menghitung nafas anak per menit, Prof. Hartono juga mengatakan tanda lainnya yang perlu dicurigai sebagai pneumonia adalah demam dan disertai batuk.
Untuk menghindari gejala pneumonia yang mungkin bisa menyerang anak, orang tua perlu memenuhi nutrisi yang baik dan seimbang pada setiap anak yang baru lahir dan diberikan ASI eksklusif. Nutrisi membuat daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik.
Prof. Hartono juga menambahkan untuk menjaga bayi terhindar dari infeksi orang tua perlu menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, adanya pertukaran udara dengan ventilasi yang baik dan menghindari polusi di dalam rumah seperti asap rokok.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cara menghitung nafas cepat untuk deteksi pneumonia pada anak