Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menekankan pentingnya data akurat dalam upaya menurunkan angka stunting secara cepat dan tepat di kota itu.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Dharmawan mengatakan telah menginstruksikan seluruh jajaran serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperhatikan dan memperbarui data secara cepat, sehingga intervensi dapat dilakukan secara efektif.
Baca juga: Pemkot Bandung ungkap prevalensi stunting mencapai 12,4 persen pada 2024
“Data yang disampaikan ini berjenjang, mulai dari tingkat kelurahan dan saat ini di kecamatan. Data tersebut merupakan garis dasar yang mendasar,” kata Dharmawan di Bandung, Senin.
Dharmawan mengingatkan agar penanganan stunting di Kota Bandung tidak hanya berfokus pada penurunan, tetapi juga dapat menekan angka stunting hingga mencapai nol.
Upaya penurunan angka stunting, kata dia, juga perlu diintegrasikan dengan sejumlah aspek lainnya, seperti kesehatan, ketahanan pangan, dan inflasi.
“Dengan data yang ada, kami berharap rencana tindak lanjut intervensi gizi spesifik dan sensitif dapat terintegrasi dengan baik, untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bandung,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengungkapkan prevalensi angka stunting di Kota Bandung telah mencapai angka 12,4 persen atau melebihi target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Data terakhir angka prevalensi stunting Kota Bandung, berdasarkan data dari elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) berada pada 12,4 persen. Angka tersebut sesuai dengan target RPJMN yaitu di bawah 14 persen," kata dia.