Bandung (ANTARA) - Kelurahan Babakan Asih, yang terletak di Kecamatan Bojongloa Kaler, berhasil mencatat kemajuan signifikan dalam upaya penurunan angka stunting. Pada tahun 2020, jumlah anak yang mengalami stunting mencapai 266 orang, kini angka tersebut telah menurun drastis menjadi hanya 31 anak.
“Dulu Babakan Asih masuk 15 besar kelurahan dengan angka stunting tertinggi di Bandung. Berkat kolaborasi semua pihak, kini turun drastis,” ungkap Lurah Babakan Asih, Hendra Suhendra, saat mendampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Siskamling Siaga Bencana di Kelurahan Babakan Asih, Rabu (1/10).
Hendra menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari keterlibatan aktif masyarakat, para kader posyandu, serta dukungan program pemerintah seperti Dapur Dasyat yang menyediakan asupan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
“Program ini membantu memastikan gizi keluarga terpenuhi, terutama bagi kelompok rentan. Kami juga mengajak ibu-ibu mengolah bahan lokal agar lebih bergizi dan terjangkau,” ujarnya.
Farhan memberikan apresiasi atas upaya tersebut dan menilai bahwa Babakan Asih dapat menjadi teladan bagi kelurahan-kelurahan lainnya.
“Ini contoh nyata bagaimana kolaborasi bisa membawa perubahan bagi kesehatan warga,” ucap Farhan.
Ia juga mengatakan bahwa penurunan angka stunting ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Kota Bandung untuk menjamin tidak ada anak yang mengalami kekurangan gizi akibat kemiskinan atau keterbatasan pangan. Program lain seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dinilai memiliki peran penting dalam mendukung keluarga kurang mampu agar dapat memperoleh makanan sehat.
Farhan berharap penurunan angka stunting di Babakan Asih dapat menjadi dorongan bagi kelurahan lain untuk semakin memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan layanan kesehatan dasar bagi masyarakatnya.
