Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengintervensi langsung 120 kelurahan di kota itu yang terdata memiliki warga dengan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.
“Pemkot Bandung menambah lokasi fokus (lokus) percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024 sebanyak 120 kelurahan. Jumlah ini meningkat 32 kelurahan dari sebelumnya 88 kelurahan pada 2023,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Kamis.
Baca juga: Pemkot Bandung berikan vitamin A untuk cegah stunting
Bambang menekankan kepada pihak terkait terhadap akurasi data sebagai bagian yang penting agar Pemkot Bandung dapat melakukan intervensi yang proporsional untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting.
“Data ini harus lebih baik, sehingga saat evaluasi periodik kita tidak salah dalam melakukan intervensi," kata dia.
Adapun pada tahun 2023 Pemkot Bandung berhasil menekan angka stunting dari 19,4 persen pada 2022 menjadi 16,3 persen.
Berkaca pada capaian penurunan sebesar 3,1 persen dari periode 2022 ke 2023 ia optimis target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai.
“Ada jarak lebih kurang 2,4 persen (dari capaian 2023 ke target 2024). Ini tantangan bagi kita. Tetapi saya yakin betul, semua aparat di kewilayahan sama-sama bekerja untuk menekan angka stunting," katanya.