Masalah lain seperti anggaran, sumber daya manusia/tenaga kerja, persoalan budi daya (kebutuhan air, cara memangkas cabang, pengendalian hama dan penyakit tanaman, mengatur pupuk organik dan pupuk anorganik).
Sekadar contoh, anggaran mengebunkan durian mencapai Rp117.370.000 per hektare per tahun. Petani idealnya menyediakan air selama pertumbuhan durian (berumur 1—2 tahun) yakni 5 liter per 1 m2 per hari. Namun, ketika umur tanaman lebih dari 3 tahun, kebutuhan itu terpenuhi dalam 2—3 hari. “Kekurangan dan kelebihan penyiraman sama bahayanya,” ujar Catur.
Oleh karena itu, negara harus mendukung riset-riset terkait durian, membuat regulasi yang mendukung perdurianan, dan memfasilitasi kegiatan produksi agar lebih maksimal. Kerja sama antara para peneliti, akademikus, dan para petani diperlukan untuk menggarap pasar durian yang sangat besar.
*) Penulis adalah Ketua 3 Perhorti dan dosen di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan.
Editor: Achmad Zaenal M
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luasnya peluang ekspor durian Indonesia
Peluang ekspor durian Indonesia yang luas
Oleh Sardi Duryatmo*) Minggu, 2 Juni 2024 9:47 WIB