Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan pendataan terkait kerusakan akibat gempa Garut 6.5 magnitudo yang terasa cukup kencang di Cianjur, karena dilaporkan sementara puluhan rumah rusak sedang dan ringan.
Kepala BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Minggu, mengatakan gempa yang dirasakan cukup kencang Sabtu (27/4) merata di seluruh wilayah Cianjur terutama di wilayah selatan, dimana laporan sementara lebih dari 25 rumah mengalami retak dan genting berjatuhan.
Baca juga: 77 KK di Cianjur diungsikan karena pergerakan tanah
"Petugas sudah disebar ke seluruh wilayah termasuk berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa guna mendata dampak gempa yang dirasakan Sabtu malam. Kami juga mendapat laporan adanya kerusakan bangunan sekolah di Kecamatan Sindangbarang," katanya.
Tidak hanya kerusakan rumah dan fasilitas umum, pihaknya juga mendapat laporan padamnya aliran listrik akibat robohnya tiang listrik di wilayah Kecamatan Sukanagara yang hingga Minggu siang masih diupayakan normalisasi karena berdampak terhadap pasokan listrik di wilayah selatan.
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa akibat gempa, namun sebagian besar warga sempat bertahan di luar rumah hingga satu jam lebih di setiap wilayah karena takut gempa susulan kembali terjadi, pasalnya warga masih trauma dengan gempa Cianjur tahun 2022.
"Untuk korban jiwa atau luka belum ada laporan, hanya kerusakan dinding retak dan kaca rumah pecah yang mendominasi, namun kami masih menunggu laporan lengkap dari petugas yang masih melakukan tugas pendataan," katanya.