Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat, memberlakukan penutupan sejumlah titik putar balik (u-turn) dan persimpangan di jalur arteri untuk mengurai kepadatan kendaraan pada H-4 Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024, Sabtu.
"Kami menutup sebagian u-turn atau titik putar balik agar tidak terjadi crossing. Titik pelaksanaannya tentatif, yaitu ada di Jalan Pemuda, Kanggraksan dan Perum,” kata Kepala Satlantas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Polisi Ngadiman di Cirebon, Sabtu.
"Kami menutup sebagian u-turn atau titik putar balik agar tidak terjadi crossing. Titik pelaksanaannya tentatif, yaitu ada di Jalan Pemuda, Kanggraksan dan Perum,” kata Kepala Satlantas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Polisi Ngadiman di Cirebon, Sabtu.
Saat terjadi lonjakan arus kendaraan, Tim Urai Satlantas Polres Cirebon Kota akan bergerak dan melakukan penyisiran serta menerapkan cara bertindak yang diperlukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas tersebut.
Ngadiman mengatakan rekayasa lalu lintas ini diterapkan pada jalur arteri sepanjang 17 kilometer sehingga laju kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak terhambat.
"Kami menerapkan cara bertindak berupa penarikan di lampu merah melalui tim urai. Apabila terjadi kepadatan, kami tutup (persimpangan). Selanjutnya kalau sudah lancar, kami buka kembali," ujarnya.
Ngadiman menekankan arus kendaraan harus mengalir lancar tanpa tersendat. Oleh karena itu, Tim Urai juga dikerahkan guna mengantisipasi adanya pertemuan pengendara dari dalam Kota Cirebon serta jalur arteri.
Menurut dia, kendaraan yang datang dari arah Kota Cirebon akan dialihkan ke rute alternatif yang nantinya terhubung pada satu titik persimpangan di jalur arteri.
"Kami alihkan dari kota tidak dibuat crossing di situ sehingga kami alirkan, belok kiri dulu. Kemudian jalur putarnya di satu titik kanalisasi. Jadi, tidak ada pertemuan di beberapa tempat untuk mengurangi kemacetan," katanya. Kasatlantas memastikan rekayasa lalu lintas yang diterapkan akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu saat arus mudik terjadi.
"Di dalam kota, kita tempatkan Tim Urai. Untuk pemudik, kami mengimbau agar tidak berhenti di bahu jalan, kalau mau istirahat di tempat yang sudah ditentukan," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kota Cirebon, jumlah kendaraan yang telah melintasi jalur arteri di wilayah itu tercatat sekitar 19 ribu kendaraan sampai Sabtu siang.
Jumlah kendaraan itu diprediksi meningkat karena masih banyak pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur yang belum memasuki wilayah arteri Kota Cirebon.