Spektrum - Teman tuli Kota Cirebon menyuarakan kesetaraan lewat pemilu
Oleh Fathnur Rohman Minggu, 4 Februari 2024 13:19 WIB
Suara sunyi teman tuli
Partisipasi Felicia bersama delapan rekannya dalam sebuah tahapan pemilu menjadi langkah awal untuk mewujudkan terciptanya demokrasi yang inklusif.
Terlebih, ia merupakan ketua dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) di Kota Cirebon, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi teman tuli untuk bersuara demi mendapatkan kesetaraan.
Tidak hanya bergerak melalui wadah organisasi, Felicia juga menaruh harapan besar agar nasib dan hak-hak teman difabel menjadi lebih baik setelah terlaksananya pesta demokrasi.
Hal senada disampaikan Tarjono, rekan sekaligus juru bahasa isyarat, yang mendampingi Felicia dan teman tuli lainnya saat berada di gudang logistik KPU Kota Cirebon.
Dari sudut pandang Tarjono, suara sunyi teman tuli di Kota Cirebon perlu didengar, diberikan ruang, dan diterima setara oleh semua pihak.
Ia menilai keputusan KPU Kota Cirebon yang menggandeng penyandang disabilitas, khususnya para teman tuli, sangat tepat.
Selain terfasilitasi untuk mendapatkan upah layak dari sortir dan lipat surat suara, teman tuli dapat merasakan kebersamaan tanpa adanya diskriminasi.
Dampak positifnya, rasa percaya diri teman tuli meningkat dan mereka tidak malu lagi dalam berinteraksi maupun berkenalan dengan orang baru.
“Daripada menganggur di rumah. Mereka mau diajak sama KPU. Bekerja dari pagi sampai sore, mereka justru semangat dan tidak ada beban,” ujarnya.