Spektrum - Teman tuli Kota Cirebon menyuarakan kesetaraan lewat pemilu
Oleh Fathnur Rohman Minggu, 4 Februari 2024 13:19 WIB
Felicia merupakan salah seorang dari 163 orang pekerja yang direkrut KPU Kota Cirebon, untuk membantu menuntaskan tahap sortir dan lipat surat suara dengan batas waktu selama 10 hari.
Mayoritas para pekerja berasal dari warga lokal berusia 17-60 tahun, termasuk Felicia bersama delapan orang rekannya yang menyandang status tunarungu dan tunawicara atau teman tuli.
Tugas yang diberikan KPU Kota Cirebon dianggapnya bukan sebagai beban, melainkan kesempatan langka untuk bisa bercengkerama dengan para pekerja lainnya.
Selama beraktivitas di lokasi ini, ia tidak pernah mengalami diskriminasi atau dilihat berbeda dengan pandangan negatif.
Sebaliknya, Felicia melihat para pekerja tidak canggung untuk berinteraksi hingga bertegur sapa dengannya. Walaupun komunikasi yang dilakukan memakai bahasa tanpa suara.
Selain itu, ia ingin membuktikan teman tuli sepertinya dapat berpartisipasi aktif mengerjakan berbagai tugas yang diberikan. Apalagi pekerjaannya kali ini berkaitan dengan pesta demokrasi.
Kendati hanya sebatas menyortir dan melipat surat suara, hal tersebut dapat memicu kesadaran bersama bahwa teman tuli dan difabel lainnya harus dianggap sebagai warga negara dengan hak yang sama, tak terkecuali dalam konteks pemilu.
“Saya merasa tugas ini bukan menjadi beban, melainkan kesempatan karena sudah diberi ruang untuk terlibat dalam proses pemilu,” ungkapnya masih dalam bahasa isyarat.
Berkat jerih payah teman tuli dan kekompakan seluruh pekerja lainnya, tahap sortir dan lipat surat suara di Kota Cirebon akhirnya dirampungkan hanya 2 hari atau lebih cepat 9 hari dari target waktu yang ditetapkan.