Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait ancaman perang dagang pada masa pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dapat berdampak pada perekonomian global.
Pada akhir perdagangan Senin, rupiah tergelincir 58 poin atau 0,37 persen menjadi Rp15.906 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.848 per dolar AS.
“Pelaku pasar mewaspadai pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump yang mulai menabuh genderang perang dagang,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Ariston menuturkan beberapa pernyataan Trump belakangan ini memberikan ancaman kenaikan tarif ke negara tetangganya dan China, dan belum lama juga memberikan ancaman ke negara-negara BRICS untuk tidak mengeluarkan mata uang baru.
Menurut dia, pernyataan yang konfrontatif tersebut mendorong kekhawatiran pelaku pasar bahwa perekonomian global bakal bergejolak di masa pemerintahan Trump. Aset dalam dolar AS pun menjadi pilihan di tengah kekhawatiran itu sehingga dolar AS masih kuat.
Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia bulan November 2024 menjadi sorotan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada November 2024 mencapai sebesar 0,30 persen atau lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024, yang sebesar 0,08 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait perang dagang