Mahasiswa Agroteknopreneur Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran berinovasi menciptakan makanan pendamping ASI (MPASI) instan untuk mencegah stunting yang diberi nama Dekamon Chunk.
"Selain bernilai gizi, produk Dekamon Chunk ini juga praktis digunakan," kata salah seorang inovator Riri Andini saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Inovasi itu digagas Riri bersama empat orang temannya yaitu Itsnaini Syakirah, Styarini Rahayuningsih, Ayesha Humaira, dan Muhammad Kamal, dibawah bimbingan dosen Pertanian Unpad Ana Khalisa.
Ia mengatakan bahwa Dekamon Chunk merupakan produk MPASI instan berbentuk kubus yang dibuat dengan menggunakan metode Dehydrated Press agar praktis dan tahan lama.
Pembuatan produk tersebut, kata dia memperhatikan asupan gizi pada anak serta menimbang minat ibu milenial terhadap kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan anak.
Semua bahan yang digunakan dalam Dekamon Chunk itu, kata dia juga berasal dari olahan organik tanpa tambahan perasa buatan terdiri dari sayur kale, salmon, wortel, bawang merah, dan bawang putih.
"Melalui program kreativitas mahasiswa, kami ingin berkontribusi dalam menekan prevalensi stunting di Indonesia. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan sayuran kale di mana sayuran ini sangat banyak mengandung nutrisi," kata dia.
Cara penyajian produk tersebut menurutnya sangat praktis dengan hanya mencampurkan 1 kubus Dekamon Chunk untuk porsi makan bayi kurang lebih 100 gram.
Ibu bayi hanya tinggal menyiapkan karbohidrat pendampingnya seperti bubur, nasi, atau kentang untuk anaknya.
"Selain bernilai gizi, produk Dekamon Chunk ini juga praktis digunakan," kata salah seorang inovator Riri Andini saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Inovasi itu digagas Riri bersama empat orang temannya yaitu Itsnaini Syakirah, Styarini Rahayuningsih, Ayesha Humaira, dan Muhammad Kamal, dibawah bimbingan dosen Pertanian Unpad Ana Khalisa.
Ia mengatakan bahwa Dekamon Chunk merupakan produk MPASI instan berbentuk kubus yang dibuat dengan menggunakan metode Dehydrated Press agar praktis dan tahan lama.
Pembuatan produk tersebut, kata dia memperhatikan asupan gizi pada anak serta menimbang minat ibu milenial terhadap kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan anak.
Semua bahan yang digunakan dalam Dekamon Chunk itu, kata dia juga berasal dari olahan organik tanpa tambahan perasa buatan terdiri dari sayur kale, salmon, wortel, bawang merah, dan bawang putih.
"Melalui program kreativitas mahasiswa, kami ingin berkontribusi dalam menekan prevalensi stunting di Indonesia. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan sayuran kale di mana sayuran ini sangat banyak mengandung nutrisi," kata dia.
Cara penyajian produk tersebut menurutnya sangat praktis dengan hanya mencampurkan 1 kubus Dekamon Chunk untuk porsi makan bayi kurang lebih 100 gram.
Ibu bayi hanya tinggal menyiapkan karbohidrat pendampingnya seperti bubur, nasi, atau kentang untuk anaknya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa Unpad ciptakan produk pendamping ASI pencegah stunting