Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian melibatkan diri secara aktif untuk mencegah stunting dan mengembangkan desa kreatif di Yayasan Istana Yatim Piatu & Dhuafa Baitul Qurro, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Keterlibatan ini dapat sebagai bagian dari upaya mencapai target-target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Dalam pencegahan stunting, Pegadaian fokus menyediakan nutrisi yang cukup untuk anak-anak melalui program donasi susu dan edukasi kesehatan bagi para ibu di Baitul Qurro sejak tahun 2023. Kerja sama dilakukan dengan pakar gizi setempat untuk memastikan intervensi ini sesuai kebutuhan masyarakat.
Kegiatan yang dijalankan Pegadaian ialah pelaksanaan program donasi susu sebanyak dua kali dalam seminggu guna memberikan kalsium dan protein untuk pertumbuhan anak, sekaligus menjaga kualitas gizi masyarakat karena mereka bisa mengonsumsi susu sehat dan bergizi tanpa pengawet. Selain itu, Pegadaian memberikan daging kurban guna memperkaya asupan protein dan zat besi kepada masyarakat setempat.
Dengan begitu, anak-anak dapat tumbuh sehat dan produktif di masa depan melalui program perbaikan asupan gizi sejak dini.
Melalui hasil pemantauan secara berkala dengan bantuan puskesmas di Parung Panjang, Assistant Vice President PT Pegadaian Mery Andriati Surya melaporkan ada dampak positif pada kondisi fisik anak-anak yang terlihat lebih aktif karena peningkatan energi dan daya tahan tubuh berkat program itu. Beberapa dari mereka juga mengalami peningkatan berat dan tinggi badan.
Capaian ini dianggap sebagai langkah kecil yang penting dalam mengatasi dan mencegah stunting, sembari pihaknya merampungkan data lengkap terkait dampak menyeluruh dari program perbaikan gizi tersebut.
Pegadaian menilai fokus intervensi untuk meningkatkan gizi masyarakat sebagai upaya mencapai TPB/SDGs Poin 3, yakni “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”.
Gizi yang baik juga menjadi fondasi utama bagi kemajuan masyarakat sehingga diharapkan program Pegadaian terkait isu ini mampu menciptakan generasi lebih kuat, sehat, dan berdaya saing. Kemudian, menjadikan masyarakat lebih produktif dan dapat terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).