Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama para pemangku kepentingan (stakeholders), menjalankan upaya strategis dalam masa transisi Tanggap Darurat Bencana usai peristiwa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kabupaten Bandung.
"Langkah strategis ini sebagai upaya pemulihan, sekaligus persiapan operasional TPA Sarimukti secara penuh pascakebakaran fasilitas tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias dalam pesan singkatnya di Bandung, Kamis.
Baca juga: Pj Gubernur Jawa Barat hentikan status darurat kebakaran TPA Sarimukti Bandung
Langkah-langkah strategis tersebut, pertama memastikan tidak ada lagi api yang muncul di semua zona sehingga TPA Sarimukti dapat kembali menampung sampah secara normal.
"Pada Rabu (27/9) dengan bantuan petugas Topdam III/Siliwangi, dilakukan pemantauan dan foto udara ke titik-titik api di zona 4," ucapnya.
Langkah strategis kedua, adalah memadatkan lahan di zona 1, 2 dan 3 untuk kemudian menyiapkan zona 1 agar dapat menampung 80 ribu ton sampah terpilah.
"Untuk pemadatan zona 1, sekitar 15.510 meter kubik tanah dari Sektor 11 Citarum Harum dipindahkan menggunakan alat berat dari Yonzipur 3/Siliwangi," tuturnya.
Langkah ketiga, adalah mendorong sumber air yang ada di zona 4 ke titik-titik api menggunakan pompa hidran yang dibuat Zidam III/Siliwangi.
"Langkah strategis ini sebagai upaya pemulihan, sekaligus persiapan operasional TPA Sarimukti secara penuh pascakebakaran fasilitas tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias dalam pesan singkatnya di Bandung, Kamis.
Baca juga: Pj Gubernur Jawa Barat hentikan status darurat kebakaran TPA Sarimukti Bandung
Langkah-langkah strategis tersebut, pertama memastikan tidak ada lagi api yang muncul di semua zona sehingga TPA Sarimukti dapat kembali menampung sampah secara normal.
"Pada Rabu (27/9) dengan bantuan petugas Topdam III/Siliwangi, dilakukan pemantauan dan foto udara ke titik-titik api di zona 4," ucapnya.
Langkah strategis kedua, adalah memadatkan lahan di zona 1, 2 dan 3 untuk kemudian menyiapkan zona 1 agar dapat menampung 80 ribu ton sampah terpilah.
"Untuk pemadatan zona 1, sekitar 15.510 meter kubik tanah dari Sektor 11 Citarum Harum dipindahkan menggunakan alat berat dari Yonzipur 3/Siliwangi," tuturnya.
Langkah ketiga, adalah mendorong sumber air yang ada di zona 4 ke titik-titik api menggunakan pompa hidran yang dibuat Zidam III/Siliwangi.