Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama para pemangku kepentingan (stakeholders), menjalankan upaya strategis dalam masa transisi Tanggap Darurat Bencana usai peristiwa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kabupaten Bandung.
"Langkah strategis ini sebagai upaya pemulihan, sekaligus persiapan operasional TPA Sarimukti secara penuh pascakebakaran fasilitas tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias dalam pesan singkatnya di Bandung, Kamis.
Baca juga: Pj Gubernur Jawa Barat hentikan status darurat kebakaran TPA Sarimukti Bandung
Langkah-langkah strategis tersebut, pertama memastikan tidak ada lagi api yang muncul di semua zona sehingga TPA Sarimukti dapat kembali menampung sampah secara normal.
"Pada Rabu (27/9) dengan bantuan petugas Topdam III/Siliwangi, dilakukan pemantauan dan foto udara ke titik-titik api di zona 4," ucapnya.
Langkah strategis kedua, adalah memadatkan lahan di zona 1, 2 dan 3 untuk kemudian menyiapkan zona 1 agar dapat menampung 80 ribu ton sampah terpilah.
"Untuk pemadatan zona 1, sekitar 15.510 meter kubik tanah dari Sektor 11 Citarum Harum dipindahkan menggunakan alat berat dari Yonzipur 3/Siliwangi," tuturnya.
Langkah ketiga, adalah mendorong sumber air yang ada di zona 4 ke titik-titik api menggunakan pompa hidran yang dibuat Zidam III/Siliwangi.
"Sebagai pendukung, petugas membuat sumur bor baru di TPA," ucapnya.
DLH juga, menyiapkan posko dengan pemasangan instalasi listrik dan perlengkapan lainnya, serta meminta PLN membuat sambungan listrik baru di TPA.
Baca juga: Progres pemadaman TPA Sarimukti Bandung capai 98,8 persen
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah mencabut masa Tanggap Darurat Bencana Kebakaran karena api yang sudah padam di TPA Sarimukti.
Dengan demikian kini penanganan kebakaran TPA Sarimukti telah memasuki masa transisi dengan dikomandoi DLH Jawa Barat, seiring dengan perpanjangan darurat sampah Bandung Raya yang diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.
"Langkah strategis ini sebagai upaya pemulihan, sekaligus persiapan operasional TPA Sarimukti secara penuh pascakebakaran fasilitas tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias dalam pesan singkatnya di Bandung, Kamis.
Baca juga: Pj Gubernur Jawa Barat hentikan status darurat kebakaran TPA Sarimukti Bandung
Langkah-langkah strategis tersebut, pertama memastikan tidak ada lagi api yang muncul di semua zona sehingga TPA Sarimukti dapat kembali menampung sampah secara normal.
"Pada Rabu (27/9) dengan bantuan petugas Topdam III/Siliwangi, dilakukan pemantauan dan foto udara ke titik-titik api di zona 4," ucapnya.
Langkah strategis kedua, adalah memadatkan lahan di zona 1, 2 dan 3 untuk kemudian menyiapkan zona 1 agar dapat menampung 80 ribu ton sampah terpilah.
"Untuk pemadatan zona 1, sekitar 15.510 meter kubik tanah dari Sektor 11 Citarum Harum dipindahkan menggunakan alat berat dari Yonzipur 3/Siliwangi," tuturnya.
Langkah ketiga, adalah mendorong sumber air yang ada di zona 4 ke titik-titik api menggunakan pompa hidran yang dibuat Zidam III/Siliwangi.
"Sebagai pendukung, petugas membuat sumur bor baru di TPA," ucapnya.
DLH juga, menyiapkan posko dengan pemasangan instalasi listrik dan perlengkapan lainnya, serta meminta PLN membuat sambungan listrik baru di TPA.
Baca juga: Progres pemadaman TPA Sarimukti Bandung capai 98,8 persen
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah mencabut masa Tanggap Darurat Bencana Kebakaran karena api yang sudah padam di TPA Sarimukti.
Dengan demikian kini penanganan kebakaran TPA Sarimukti telah memasuki masa transisi dengan dikomandoi DLH Jawa Barat, seiring dengan perpanjangan darurat sampah Bandung Raya yang diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Jabar jalankan upaya strategis masa tanggap darurat TPA Sarimukti