Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo tiba di Johannesburg, Republik Afrika Selatan, Rabu (23/8) petang untuk melanjutkan rangkaian kunjungannya di Benua Afrika.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis dini hari, Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Bandar Udara Internasional O.R. Tambo, Johannesburg, Republik Afrika Selatan sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Kunjungan ini dilakukan untuk menghadiri undangan ikut KTT ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan.
Saat tiba, Presiden Widodo disambut oleh Menteri Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Afrika Selatan Barbara Creecy, Manajer Senior Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama (DIRCO) Afrika Selatan Sindiswa Mququ, serta Duta Besar RI untuk Republik Afrika Selatan Saud Purwanto Krisnawan beserta istri.
Di bandara tersebut, Presiden Jokowi juga turut disambut dengan Tari Zulu yang merupakan tarian penyambutan dari Afrika Selatan.
Dari Bandar Udara Internasional O.R. Tambo, Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Johannesburg.
Di hotel tersebut, Presiden Jokowi disambut oleh Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono serta sejumlah masyarakat Indonesia di Afrika Selatan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Maputo, Mozambik sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Johannesburg yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Perluasan BRICS
China dan India pada Rabu menyatakan dukungannya terhadap perluasan blok ekonomi BRICS, dan Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya cepat untuk mewujudkan rencana itu.
Pada KTT ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Xi mendesak berbagai upaya untuk mendorong tata kelola global yang lebih adil dan masuk akal.
BRICS adalah blok ekonomi yang terdiri atas Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Menurut Xi, pembangunan adalah hak semua negara dan bukan hak istimewa segelintir pihak.
“Menciptakan peraturan dan regulasi sendiri sebagai norma internasional adalah sesuatu yang tidak dapat diterima," kata Xi.
Ia juga menyerukan peningkatan keterwakilan dan suara negara-negara berkembang dalam tatanan global.
"Kita perlu bertindak berdasarkan semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan BRICS untuk membawa lebih banyak negara ke dalam keluarga BRICS, dan menjadikan tata kelola global lebih adil dan merata," ucap dia.
Presiden China itu menambahkan para anggota BRICS perlu meningkatkan rasa hormat kepada semua negara dalam memilih jalur modernisasi mereka secara mandiri.
BRICS saat ini mencakup seperempat perekonomian global dan merupakan rumah bagi lebih dari 40 persen populasi dunia.
Afrika Selatan mengatakan bahwa banyak negara yang telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan blok tersebut, tetapi tampaknya anggota BRICS memiliki pandangan berbeda terkait rencana perluasan organisasinya.
Perdana Menteri India Narendra Modi mendukung gagasan untuk memperluas keanggotaan kelompok tersebut, dengan mengatakan bahwa New Delhi “mendukung sepenuhnya perluasan keanggotaan BRICS dan menyambut baik langkah maju berdasarkan konsensus.”
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tiba di Johannesburg Afrika Selatan
Presiden Jokowi tiba di Johannesburg Afrika Selatan hadiri undangan KTT BRICS
Kamis, 24 Agustus 2023 6:15 WIB