Jakarta (ANTARA) - Kebanyakan dari Anda ternyata bernapas dari satu lubang hidung pada satu waktu bukannya dua lubang sekaligus.
Coba dekati cermin lalu bernapaslah melalui hidung. Cermin akan berembun dan ada dua tanda uap air menggenang di permukannya. Tapi satu tanda akan lebih besar dari yang lain.
Dokter yang fokus menangani masalah kepala dan leher di Cleveland Clinic, Michael Benninger seperti dikutip dari Live Science, Senin mengatakan, pada waktu tertentu, Anda melakukan sekitar 75 persen pernapasan dari satu lubang hidung. Lubang hidung dominan ini berganti sepanjang hari atau disebut siklus hidung.
Baca juga: Bernapas secara benar bisa tingkatkan daya ingat
Selama siklus hidung, satu lubang hidung menjadi tersumbat menyebabkan lebih sedikit untuk aliran udara. Sementara lubang satunya normal.
Rata-rata, pola ini berubah setiap 2 jam, menurut sebuah studi dalam jurnal PLOS One pada tahun 2016.
Benninger menuturkan, kebanyakan orang tidak menyadari siklus hidung. Namun, kondisi ini mungkin menjadi lebih terlihat saat tidur.