Kolaborasi mulai ke manajemen perusahaan, pengelola kawasan industri, pelaku usaha ekonomi kreatif, asosiasi penyelenggara perjalanan wisata atau Asperwi, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terus diintensifkan guna mendukung program wisata industri.
Dia menyebutkan program wisata industri akan mampu berjalan dengan baik apabila didukung tiga aspek penunjang yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.
Aksesibilitas berupa penunjang menuju tempat wisata, seperti transportasi dan jalan sedangkan amenitas yakni fasilitas pendukung di destinasi, seperti mesin anjungan tunai mandiri, swalayan maupun toko serba ada, SPBU, hingga toko souvenir.
"Lalu atraksi, hal yang menjual atau dipertontonkan dari destinasi wisata. Misal kita ke Muaragembong, atraksinya itu ya laut, ke Tarumajaya itu ekowisata. Dengan ada potensi dan penunjang yang besar dan lengkap ini jadi program prioritas," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bekasi matangkan konsep wisata industri