Produksi lokal Vaksin HPV berpotensi meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin dalam negeri di Indonesia.
Sebelumnya Bio Farma meluncurkan alat diagnostik dengan nama Cerviscan untuk deteksi dini HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Berdasarkan data 2022 dari World Health Organization (WHO), kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker setelah kanker payudara menempati urutan pertama.
Baca juga: Bio Farma utamakan penuhi kebutuhan vaksin polio dalam negeri
Bio Farma terus berupaya untuk menekan kejadian kanker serviks melalui peningkatan akses terhadap vaksin HPV dan mendorong kesadaran para wanita untuk melakukan deteksi dini yang dapat membantu menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
Bio Farma melakukan berbagai prosedur pengawasan mutu (QC) dan menjamin mutu produk (Quality Assurance) secara konsisten dan berkesinambungan.
Prosedur pengawasan dan jaminan mutu dipantau dengan ketat secara terus menerus oleh National Regulatory Authority (NRA) yang diakui WHO atau di Indonesia dikenal sebagai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Selain vaksin, Bio Farma juga terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan Indonesia dengan menciptakan berbagai produk diagnostik salah satunya yaitu CerviScan.
CerviScan merupakan diagnostik kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bio Farma-perusahaan farmasi AS kerja sama produksi Vaksin HPV