Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat dengan semua sektor saham mengalami kenaikan.
IHSG ditutup menguat 65,43 poin atau 0,99 persen ke posisi 6.678,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,15 poin atau 1,10 persen ke posisi 750,02.
“Peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi emerging market di Asia, termasuk Indonesia. Dengan memungkinkan bank sentral di kawasan tersebut untuk lebih fleksibel dalam kebijakan moneter," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, bursa regional Asia bergerak menguat ditopang oleh harapan de eskalasi antara dua ekonomi terbesar dunia yaitu Amerika Serikat (AS) dan China terkait dengan tarif dagang.
Hal ini dilatarbelakangi komentar dari Presiden AS Donald Trump pada Kamis (24/04) malam, yang menegaskan bahwa negosiasi perdagangan dengan China sedang berlangsung, yang bertentangan dengan pernyataan Beijing bahwa tidak ada pembicaraan yang sedang berlangsung.
Seorang pejabat Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa pertemuan tatap muka tingkat rendah dan panggilan telepon antara perwakilan AS dan China telah terjadi pada pekan ini.
Sementara itu, ada kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya lebih cepat, yang mana pejabat The Fed Christopher Waller dan Beth Hammack mengungkapkan potensi pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih cepat dari perkiraan, apabila kebijakan tarif mengancam pasar tenaga kerja dan ekonomi.
Presiden Fed Cleveland Beth Hammack menyarankan potensi penurunan suku bunga dapat terjadi paling cepat pada Juni 2025, apabila dibenarkan oleh data ekonomi, yang tampaknya dilakukan sebagai upaya untuk antisipasi potensi resesi.
Sebelumnya, Gubernur BI juga mengungkapkan bahwa BI akan terus mencermati ruang penurunan dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar prospek inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.