Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif (mixed) menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS)
IHSG dibuka melemah 0,50 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.810,8. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,56 poin atau 0,06 persen ke posisi 942,3.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.696 hingga 6.870," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar masih menantikan data inflasi Negeri Paman Sam pada periode Maret 2023 yang akan dilaporkan pada Rabu (12/4/2023) waktu setempat.
International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook yang rilis pada April 2023 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di kisaran 2,8 persen untuk tahun 2023, atau turun dari pertumbuhan ekonomi global tahun 2022.
IMF menyatakan bahwa sejumlah negara maju diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan dari yang sebelumnya 2,7 persen pada 2022 dan diperkirakan hanya akan tumbuh 1,3 persen pada 2023.
Adapun, inflasi tingkat global diproyeksikan sebesar 7 persen pada 2023, level tersebut turun dibanding inflasi global 8,7 persen pada 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diperkirakan bergerak variatif jelang rilis data inflasi AS