Garut (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat melakukan tes kompetensi manajerial dan sosial kultural terhadap 178 aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Garut dalam rangka mencari birokrat profesional, berkualitas, dan berjiwa pemimpin yang berorientasi pada pelayanan.
"Hari ini kami melakukan tes melalui CAT (computer assisted test), jadi soal-soal sudah ada itu untuk mengetahui kompetensi maupun potensi yang ada di setiap pegawai," kata Asesor SDM Aparatur Ahli Utama BKD Provinsi Jabar Daud Achmad saat Seleksi Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural oleh Asesor Sumber Daya Manusia BKD Provinsi Jabar di Garut, Senin.
Baca juga: Garut dapat alokasi 5.287 PPPK dari Kemenpan RB
Daud Achmad menuturkan bahwa Bupati Garut Rudy Gunawan meminta BKD Jabar untuk menyelenggarakan seleksi bagi ASN di lingkungan pemkab setempat sehingga nantinya dapat menentukan siapa saja yang memenuhi syarat menduduki jabatan eselon 3.
Tujuan dari kegiatan tersebut, kata dia, salah satunya untuk mengumpulkan data profil setiap pegawai sehingga bisa mengetahui nilai kompetensi manajerial maupun sosial kultural dari setiap pegawai.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan asesmen tersebut merupakan salah satu bagian dari merit sistem yang sedang dibangun pemerintah dengan harapan terlahir ASN yang bekerja secara profesional, berintegritas, dan memiliki kinerja yang baik."Harapannya tentu akan lahir para PNS, para pejabat yang profesional, mereka yang beritegritas, mereka yang netral, dan mereka yang berkinerja tinggi," kata Daud.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan 178 ASN dengan jabatan eselon 4 dan jabatan fungsional mengikuti tes tersebut. Mereka akan menduduki jabatan eselon 3.
Baca juga: Aturan menyiapkan jabatan kepemimpinan birokrasi dibahas Pemkab Garut
Melalui kegiatan tes tersebut, dia berharap muncul birokrat profesional, andal, mempunyai kualitas, kepemimpinan yang bagus, dan berorientasi pada pelayanan.
"Nanti Pemerintah Kabupaten Garut akan diisi orang-orang berkualitas sehingga dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi itu juga berkualitas," kata Helmi.
