Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat memperketat pengamanan di gereja-gereja menyusul temuan benda mirip bom di depan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kosambi, Bandung, guna memastikan umat Kristiani aman saat kebaktian dan misa Natal.
Karo Ops Polda Jawa Barat, Kombes Polisi La Ode Aries El Fathar mengatakan, meski benda tersebut telah dipastikan tidak mengandung bahan peledak, pengamanan tetap dimaksimalkan sebagai langkah antisipasi.
“Setiap gereja itu dijaga minimal 10 personel untuk sterilisasi area, dan jumlah personel di pos pengamanan tentu lebih dari itu,” ujar dia, di Bandung, Sabtu.
Ia menjelaskan, pengamanan tersebut merupakan bagian dari Operasi Lilin Lodaya 2025. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menurut dia, sterilisasi area ibadah akan dilakukan sebelum jemaat memasuki gereja. Proses sterilisasi tersebut melibatkan tim penjinak bom dari Satuan Brimob Polda Jawa Barat bersama jajaran kepolisian setempat.
“Sesuai SOP, sebelum ibadah dimulai, gereja harus sudah dalam kondisi steril. Setelah dinyatakan aman oleh tim Jibom, baru jemaat diperbolehkan masuk,” katanya.
Selain itu, petugas juga akan ditempatkan di pintu masuk gereja untuk melakukan pemeriksaan terhadap jemaat menggunakan metal detektor guna mengantisipasi masuknya benda berbahaya.
“Kami siapkan metal detektor dan lakukan pemeriksaan sesuai SOP. Jemaat kita kawal hingga kegiatan ibadah selesai,” ujar dia.
Ia menegaskan, pengamanan ketat tetap diterapkan meski tidak ditemukan ancaman langsung, sebagai bentuk kewaspadaan dan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat.
