Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menggandeng Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka setempat untuk menangkal penyebaran hoaks melalui pelatihan kehumasan dengan tema "Literasi Digital dalam Era Disrupsi".
Kepala Keterbukaan Informasi Publik Diskominfo Kota Bandung Yusuf Cahyadi di Bandung, Sabtu mengatakan peran dan fungsi humas sangat strategis dalam memberikan pelayanan sesuai yang diamanahkan undang-undang ataupun peraturan pemerintah.
"Kita harus jadi pemimpin untuk menyampaikan informasi sesuai dengan faktanya. Kita juga harus serta kreatif dan inovatif dalam menyampaikan informasi," kata Yusuf.
Menurutnya hal itu diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Sebagai salah satu badan publik, menurutnya pramuka juga perlu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat waktu, biaya ringan dan dengan cara yang sederhana.
"Literasi digital membuat kita menjadi mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Semakin kita banyak berkomunikasi dengan orang lain, maka akan semakin sedikit kita percaya dengan berita hoaks. Mari bijak bermedia digital, tangkal berita hoaks," katanya.
Sementara itu, Waka Humas Kwarcab Kota Bandung Siti Sumartini mengatakan kegiatan pelatihan kehumasan itu diikuti oleh sekitar 90 anggota pramuka dari seluruh wilayah yang ada di Kota Bandung.
Menurutnya pelatihan itu digelar karena perkembangan dunia digital yang pesat memaksa setiap individu untuk terus bergerak terutama dalam menemukan inovasi dunia komunikasi dan kehumasan.