PMI Kota Sukabumi edukasi anak-anak berkebutuhan khusus tentang siaga bencana
Minggu, 24 Juli 2022 22:45 WIB
Menurut dia Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan bencana alam salah satunya gempa bumi, dan SLBN 1 yang berada di Kecamatan Baros berdampingan dengan potensi patahan Sesar Cimandiri.
Edukasi dan simulasi bencana ini, kata dia, dilaksanakan berbeda bagi peserta kalangan anak-anak berkebutuhan khusus dengan metode dilakukan pendampingan.
"Edukasi dan simulasi kali ini sedikit berbeda dari biasanya, karena peserta yang terlibat merupakan siswa yang berkebutuhan khusus yang membutuhkan pendampingan dan metode tersendiri," katanya.
Baca juga: Golkar Jawa Barat instruksikan kader sigap bantu korban bencana di Garut
Dilanda Bencana
Kota Sukabumi merupakan daerah yang termasuk rawan dilanda bencana banjir, seperti yang pernah terjadi melanda lima lokasi pada 6 Juni 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada lima lokasi berbeda di Kota Sukabumi yang dilanda bencana alam, beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Hanya saja sejumlah warga harus mengungsi karena rumahnya rusak atau ambruk," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardani di Sukabumi.
Baca juga: Jasad korban terakhir longsor di Sukabumi dievakuasi petugas
Informasi yang dihimpun dari petugas BPBD Kota Sukabumi, bencana yang dipicu hujan deras yang turun sejak sore hingga malam menyebabkan dapur rumah milik seorang warga roboh yang berada di Kampung Kebonmanggu, RT 03/05, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong.
Kemudian, satu rumah di Kampung Cikundulhilir, RT 2 RW 4, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu yang diketahui milik Ibu Rosani. Selanjutnya bencana tanah longsor melanda Jl Raya Baros tepatnya di RT 2, RW 7, Kelurahan/Kecamatan Baros sekitar 200 meter sebelum Terminal Jubleg, Kabupaten Sukabumi.
Pohon tumbang terjadi di Perum Cikundul Resident RT 2 RW 5, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu dan genangan air merendam sebagian Jalan Baros tepatnya di sekitar Jembatan Baros, Kecamatan Baros yang disebabkan meluapnya Sungai Cisuda.
"Hingga saat ini petugas gabungan dari untuk BPBD, TNI, Polri, relawan yang dibantu masyarakat masih bergotong royong membersihkan sisa puing rumah yang roboh serta lumpur," tambahnya.
Imran mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini, seperti hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada hari ini bisa memicu terjadinya bencana.
Baca juga: Kasus nelayan bunuh 2 perempuan di THM Sukabumi dilakukan rekonstruksi