Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar terus meningkatkan perhatian dan dukungannya bagi sekolah luar biasa (SLB) yang menjadi tempat pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
"Kami dari Komisi V meminta Pemdaprov Jawa Barat dapat terus memperhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H Abdul Hadi Wijaya, ketika dihubungi, Senin.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jawa Barat, jumlah sekolah luar biasa negeri di Provinsi Jawa Barat dalam dua tahun terakhir bertambah 13 menjadi 51.
Hal itu karena ada pembangunan sekolah baru dan pengalihan sekolah luar biasa swasta menjadi sekolah negeri.
Pada tahun 2020, jumlah SLB (sekolah luar biasa) negeri di Jabar ada 38 sekolah, sementara SLB swasta sebanyak 190 sekolah. Namun dalam dua tahun terakhir jumlah SLB negeri itu menjadi 51 atau bertambah 13 sekolah.
Pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, kata Abdul Hadi, telah melakukan pemantauan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SLB Negeri Cinta Asih di Soreang Kabupaten Bandung.
Pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, kata Abdul Hadi, telah melakukan pemantauan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SLB Negeri Cinta Asih di Soreang Kabupaten Bandung.
Pemantauan Komisi V DPRD Jawa Barat, kata Abdul Hadi, SLB Negeri Cinta Asih merupakan sarana untuk anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan.
Namun sarana yang ada saat ini di SLB Negeri Cinta Asih, masih dirasa belum optimal. "Sangat sempit, ada puluhan rombongan belajar hanya dalam beberapa kelas. Sangat-sangat sempit," ujar Abdul Hadi.