"Mayoritas bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi hingga pertengahan 2022 disebabkan oleh cuaca ekstrem yang didominasi bencana tanah longsor," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan di Sukabumi pada Ahad (17/7).
Bencana tersebut terdiri dari enam kebakaran, 74 tanah longsor, delapan banjir, 12 angin kencang atau puting beliung dan enam pergerakan tanah.
Menurut Wawan, dampak dari bencana itu menyebabkan 54 rumah rusak, 61 rumah terancam dan 39 unit fasilitas umum dan sosial rusak. Sementara itu, 585 jiwa dari 179 kepala keluarga (kk) terdampak, 147 jiwa mengungsi dan satu luka akibat bencana tersebut.
Bencana tersebut juga mengakibatkan kerugian materiil sebesar Rp600 juta.
Ia menambahkan pada Juli ini BPBD telah mencatat beberapa kejadian bencana di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini seperti gelombang tinggi, longsor, banjir, kebakaran dan lain.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan wilayah Kabupaten Sukabumi akan dilanda hujan deras atau cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
"Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadi bencana ataupun beraktivitas di lokasi rawan, jika terpaksa melaksanakan kegiatan di daerah yang potensi bencananya tinggi maka harus meningkat kewaspadaan," tambahnya.
Jasad korban terakhir longsor di Sukabumi dievakuasi petugas
Kamis, 21 Juli 2022 8:23 WIB