Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menempatkan petugas dan sekitar 15 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) di dua kecamatan terdampak bencana longsor dan pergerakan tanah untuk memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur, Rabu, mengatakan hujan lebat dengan intensitas tinggi menyebabkan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Sukanagara dan longsor terjadi di Kecamatan Pagelaran yang menyebabkan belasan rumah terancam.
"Belasan kepala keluarga di Kecamatan Sukanagara terpaksa diungsikan karena pergerakan tanah terus meluas, sehingga mengancam perkampungan warga di Desa Sukarame, termasuk lima keluarga di Desa Salagedang, Kecamatan Pagelaran yang mengungsi karena longsor," katanya.
Untuk memberikan pelayanan pada warga dan memantau situasi di lokasi bencana, pihaknya sudah mengirim petugas dan menempatkan 15 orang relawan di dua titik pengungsian, di mana petugas juga mendirikan posko serta membawa bantuan logistik untuk pengungsi.
Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan warga bertahan di pengungsian karena informasi BMKG curah hujan masih tinggi hingga satu pekan ke depan, sehingga dapat memicu terjadinya longsor susulan dan pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam.
"Untuk antisipasi terjadinya bencana alam susulan, kami minta warga untuk bertahan dulu di pengungsian yang dinilai aman, terlebih pada malam hari karena hujan turun deras kerap terjadi pada petang hari hingga malam," katanya.
Seperti diberitakan, BPBD Cianjur menangani satu rumah warga di Desa Salagedang, Kecamatan Pagelaran yang tertimbun longsor dan tiga lainnya rusak sedang sehingga tiga keluarga terpaksa diungsikan pada Selasa (19/11).