Menurut Bima Arya, pengolahan sampah plastik itu, semuanya harus dilakukan berdasarkan data. "Berapa yang dikolektif, berapa kemampuan, dan berapa pengurangannya berapa. Kita harapkan arahnya ke sana," katanya.
Pemerintah Kota Bogor, kata dia, akan menyiapkan lokasinya di Bogor, sehingga pengolahannya dilakukan secara berkolaborasi yang dibantu WWF, untuk kemudian mengubah plastik menjadi energi. "Jadi ujungnya adalah energi. Mengolah masalah sampah menjadi berkah," katanya.
Bima Arya mengakui, deklarasi sebagai "Plastic Smart Cities" ini menjadi beban sekaligus tantangan untuk menjadikan Kota Bogor sebagai kota ramah lingkungan. "Saya tidak ingin deklarasi ini hanya sekedar seremoni, karena tidak diikuti dengan aksi nyata dan tidak menjadi solusi," katanya.
Menurut Bima, dari banyak riset hasilnya menyebutkan, sampah plastik berdampak nyata bagi kualitas kehidupan. Dari kerja sama antara Pemerintah Kota Bogor dan Yayasan WWF ini, Bima menginginkan adanya aksi nyata secara langsung yakni pengolahan sampah plastik.
"Saya sangat berharap, program 'Plastic Smart Cities' ini bisa berjalan baik, sehingga bisa diduplikasi dan menginspirasi kota-kota yang lainnya di Indonesia," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga mengingatkan pimpinan dinas terkait, dalam menjalankan program "Plastic Smart Cities" ini harus berdasarkan data dan ada angkanya, dimulainya dari angka berapa, metodenya seperti apa, dan nanti hasilnya bagaimana.
Menurut Bima, langkah pertama, adalah merapikan data-data dan kemudian dilanjutkan dengan mengolah sampah plastik menjadi energi. "Mengolah sampah pelastik menjadi energi ini tidak mudah," katanya.
Kota Bogor, kata dia, sudah pernah melihat inovasi pengolahan sampah plastik seperti ini di Kepulauan Seribu dan di Bali, sehingga ingin mereplikasi dan memodifikasinya di Kota Bogor dengan bantuan semua pihak.
Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia, Alexander Rusli, mengatakan, sampah plastik memiliki dampak langsung terhadap kehidupan manusia. Program "Plastic Smart Cities" ini, kata dia, membutuhkan dukungan banyak pihak untuk mencapai target atau hasil yang diharapkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bogor gandeng operator seluler tukar sampah plastik jadi pulsa