Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menggandeng perusahaan operator seluler membuat terobosan dalam mengurangi sampah botol plastik dengan menukarnya menjadi pulsa senilai Rp10.000 per botol.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Ahad, menyatakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan swasta dengan membangun teknologi digital penukaran sampah botol plastik menjadi pulsa di mal, diharapkan membantu membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan.
"Seperti saya bilang kemarin, di Kota Bogor dalam sehari ada sekitar 650 ton sampah, 14 persennya adalah sampah plastik dan lama terurai, ini ikhtiar kita bersama," ujar Bima.
Bima berharap peluncuran teknologi penukar sampah berupa mesin yang terkoneksi dengan ponsel yang menggunakan operator Indosat dan Tri di Mall BTM pada Sabtu (25/6) dapat menarik antusias warga, khususnya anak-anak muda segera mengumpulkan botol plastik untuk tidak menumpuk di tempat sampah lagi.
Ia menargetkan mesin penukar sampah jadi pulsa ini bisa mengurangi sampah botol plastik yang per hari bisa mencapai 4.300 kg per hari. Sebab, Bank Sampah di Kota Bogor hanya sanggup mengolah sampah plastik sebanyak 300 kilogram per hari.
Selain penukaran sampah jadi pulsa, Bima juga mengapresiasi kehadiran Plasticpay yang akan menjadikan sampah botol plastik tersebut menjadi kerajinan yang bernilai dan keren, mulai dari tas, sajadah, topi, sendal hingga sepatu. Langkah ini juga sebagai bagian dari pemberdayaan komunitas mitra UMKM.
"Artinya, dari hulu plastik bisa dikumpulkan dengan lebih efisien melalui reverse vending machine Indosat ini. Kemudian oleh Plasticpay, botol plastik ini diolah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Jadi, dari masalah menjadi berkah, dari sampah plastik menjadi pulsa," terangnya.