Kabupaten Bogor (ANTARA) - BNNK Bogor, Jawa Barat, memperkirakan sekitar 100.000 warga Bogor dan Kabupaten Bogor terindikasi terpapar narkoba berdasarkan angka prevalensi 1,73 persen dari total penduduk enam juta jiwa.
Kepala BNNK Bogor, Kombes Polisi Anggun Cahyono, menyebut angka tersebut menjadi sinyal bahwa ancaman penyalahgunaan narkotika masih sangat tinggi, terutama di kawasan padat penduduk.
“Data ini menunjukkan perlunya kewaspadaan keluarga dan lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan di usia produktif,” kata dalam jumpa pers capaian kinerja BNNK Bogor tahun 2025 di Cibinong, Kamis.
Ia menjelaskan, banyak kasus penyalahgunaan baru terungkap setelah keluarga atau kerabat melapor, meskipun sebagian besar pengguna awal tidak menunjukkan tanda-tanda signifikan.
Menurut dia, pelaporan dini menjadi kunci penting untuk memutus pola ketergantungan sebelum berkembang lebih parah.
“Jika ada kerabat atau teman yang terindikasi memakai narkoba, segera lapor ke BNN. Rehabilitasi bisa dilakukan tanpa biaya,” ujarnya.
BNNK Bogor tahun ini memberikan layanan rehabilitasi kepada sekitar 70 klien, mayoritas berusia produktif, sebagai bagian dari upaya pemulihan menyeluruh.
