"Tingginya inflasi bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia," ujar Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran naiknya inflasi
Ariston menambahkan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS kembali naik yang mengindikasi sentimen The Fed kembali masuk ke pasar.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun kembali ke kisaran 3 persen, angka yang sebelumnya tersentuh pada Mei 2022.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke level Rp14.450 per dolar AS dengan support di level Rp14.440 per dolar AS.
Pada Senin (6/6) rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.446 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.433 per dolar AS.