Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi melemah, dibayangi sentimen kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve ( Fed).
Rupiah pagi ini bergerak melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.460 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.446 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah seiring kuatnya data tenaga kerja AS
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini dengan menguatnya kembali sentimen The Fed," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, The Fed kelihatannya akan menaikkan suku bunga acuannya lagi pada pertengahan Juni ini sebesar 50 basis poin untuk memerangi inflasi di Negeri Paman Sam itu.
Kekhawatiran terhadap inflasi kembali meninggi setelah harga minyak mentah kembali naik ke kisaran 120 dolar AS per barel karena sanksi larangan ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa.