"Untuk hari ini, justru pada akhirnya kita semua seperti merawat karya-karyanya (seperti) yang tadi kita dengarkan. Ide-idenya, pemikirannya," tutur Wanggi.
Dua pertunjukan "Di Tepi Sejarah" sebelumnya, yaitu "Kacamata Sjafruddin" tampil pada 14-15 April dan "Mata Kamera" pada 20-21 April di tempat yang sama.
Selain itu, "Di Tepi Sejarah" juga akan mementaskan tokoh perupa perempuan Emiria Soenassa pada Juni dan pemusik Ismail Marzuki pada Juli. Seluruh lakon "Di Tepi Sejarah" musim kedua nantinya akan ditayangkan secara daring pada Agustus mendatang di kanal Indonesiana TV.
Episode ketiga "Di Tepi Sejarah" hadirkan kisah penyanyi Gombloh
Kamis, 28 April 2022 9:52 WIB