Cirebon (ANTARA) - Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, telah menyerap 2.125 ton setara beras milik petani, untuk memproteksi harga saat terjadi panen raya seperti saat ini.
"Sampai saat ini kita sudah menyerap 2.125 ton setara beras milik petani," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Budi Sultika di Cirebon, Jumat.
Budi mengatakan penyerapan beras milik petani itu, dikarenakan harga komoditi di tingkat petani sedang mengalami penurunan.
Sehingga Bulog Cirebon turun untuk memproteksi para petani, terutama selama masa panen raya yang sedang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.
"Prioritas kami yaitu untuk pengamanan harga jatuh, di mana spot harga beras jatuh di situ kita hadir," tuturnya.
Budi mengatakan untuk HPP gabah kering panen (GKP) yaitu Rp4.200, namun harus memenuhi syarat yang telah ditentukan seperti kadar air 25 persen dan kadar hampa 10 persen.
Menurutnya ketika ketentuan itu terpenuhi, maka Bulog Cirebon pasti membeli dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, akan tetapi kalau tidak sesuai syarat, tentu tidak akan dibeli dengan harga tersebut.
"Jika ditemukan di lapangan harga GKP saat ini di bawah HPP, itu karena tidak masuk kriteria," ujarnya.
Pada tahun 2022, Bulog Cirebon diproyeksikan bisa menyerap sebanyak 36 ribu ton, namun itu dilakukan apabila harga gabah petani sudah anjlok, akan tetapi saat ini masih standar.
Bulog Cirebon telah serap 2.125 ton beras petani guna proteksi harga
Jumat, 15 April 2022 14:00 WIB