Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan ketersediaan beras di wilayahnya aman dan bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat menjelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.
Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Jabar, Selasa, menjelaskan berdasarkan laporan Perum Bulog, cadangan beras yang tersedia kini mencapai 63 ribu ton.
Baca juga: Disbudpar Kabupaten Cirebon promosikan destinasi wisata kepada turis Malaysia
Jumlah tersebut diperkirakan dapat menyuplai kebutuhan pangan masyarakat di Kabupaten Cirebon selama 10 bulan ke depan.
"Kisarannya beras dari Bulog ini yang disalurkan ke pasar itu setiap bulan sekitar 6.000 ton. Artinya, stoknya sangat aman untuk Kabupaten Cirebon," katanya.
Ia juga menilai dengan stok tersebut masyarakat tidak perlu khawatir karena beras dari Bulog selalu didistribusikan ke pasaran, sehingga komoditas pokok itu tetap tersedia dan bisa dibeli sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Saat suplai beras terpenuhi sampai ke tingkat konsumen, kata Wahyu, maka harga bahan pangan ini bisa tetap stabil yang nantinya berdampak juga terhadap pengendalian inflasi di Kabupaten Cirebon selama Juni 2024.
"Salah satu tujuan kita datang ke Perum Bulog Cirebon yakni ingin tahu bagaimana stok pangan kita. Kita lihat aman dan stok beras yang tersedia ini bisa menjaga kestabilan harga," ujarnya.
Wahyu menyebutkan cadangan beras yang tersimpan di gudang Bulog, sebagian besar berasal dari hasil serapan panen petani di Kabupaten Cirebon.
Pihaknya berkomitmen untuk terus kolaborasi dengan Perum Bulog Cirebon, agar produksi padi pada masa panen kedua di tahun 2024 bisa terserap secara optimal.
"Cadangan beras ini juga dipastikan cukup sampai masuk ke masa panen berikutnya. Tidak hanya mengandalkan stok ini, tahun depan kita optimalkan juga program operasi pangan bersubsidi untuk membantu masyarakat," ujarnya.