Melbourne (ANTARA) - Harga minyak maju-mundur menjelang pertemuan negara-negara konsumen untuk membahas pelepasan baru cadangan minyak darurat mereka di samping rencana pelepasan besar-besaran oleh Amerika Serikat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 6 sen menjadi 100,22 dolar AS per barel pada pukul 00.57 GMT setelah diperdagangkan setinggi 101,75 dolar AS. Kontrak merosot 7,0 persen pada Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Harga minyak anjlok setelah AS rencanakan rekor pelepasan cadangannya
Minyak mentah berjangka Brent menguat 5 sen menjadi diperdagangkan di 104,76 dolar AS per barel, setelah jatuh 5,6 persen pada Kamis (31/3/2022). Kontrak Mei berakhir pada Kamis (31/3/2022) di 107,91 dolar AS.
Rencana rilis AS menyebabkan penurunan harga minyak Kamis (31/3/2022). Pada Jumat, kedua kontrak acuan masing-masing menuju kerugian mingguan sekitar 13 persen, terbesar dalam dua tahun.
Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan bertemu pada pukul 12.00 GMT pada Jumat untuk membahas pelepasan minyak darurat lebih lanjut yang akan mengikuti perjanjian 1 Maret mereka untuk melepaskan sekitar 60 juta barel.