Bandung (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Anti Rentenir Kota Bandung menerima laporan adanya 384 orang yang terjerat rentenir di Kota Bandung sejak Januari 2022.
Ketua Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Saji Sonjaya mengatakan sebanyak 300 orang diantaranya merupakan warga asli yang berdomisili di Bandung. Dari seluruh laporan yang diterima, sebesar 40 persen meminjam ke rentenir untuk modal usaha.
Baca juga: Satgas Anti Rentenir Bandung terima empat ribuan aduan terkait pinjol
"Ada sekitar 200 orang yang telah kami bantu selesaikan masalahnya dengan rentenir. Ada yang penyelesaiannya secara mandiri, ada juga yang kita mediasi langsung dengan terjun ke lapangan," kata Saji di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Selain untuk modal usaha, menurut dia, alasan untuk meminjam adalah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan membutuhkan uang untuk biaya pendidikan atau kesehatan.
Saji menjelaskan para korban itu tergiur untuk menggunakan jasa rentenir karena dana yang mudah dicairkan. Di samping itu, peminjam juga menghiraukan pengenaan bunga yang sangat tinggi.Bahkan warga juga bisa semakin tergiur untuk meminjam uang karena banyak dari rentenir yang mengatasnamakan koperasi. Sehingga, kata dia, warga yang meminjam uang merasa bahwa tempat mereka berhutang itu legal.
"Tahun kemarin ada 19 rentenir yang mengatasnamakan koperasi, padahal mereka itu bukan koperasi. Kami lakukan verifikasi, laporkan ke Dinas Koperasi. Lalu Dinas Koperasi melakukan penindakan terhadap 19 oknum ini," katanya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta masyarakat agar jangan sampai terlena dengan kemudahan akses mendapatkan pinjaman uang atau kredit yang ditawarkan oleh para rentenir.
Ia mengakui kemudahan itu yang membuat masyarakat terjebak dengan aksi para rentenir. Selain itu, menurut dia, masyarakat kerap mengalami kesulitan untuk mengakses keuangan di institusi yang legal.
"Saat kita mengakses keuangan di institusi yang legal, pasti butuh proses panjang dan tidak sederhana," kata Yana.
Baca juga: Bank Bandung diminta aktif promosikan kredit modal