"Festival 7 Sungai yang ke 6 (enam) pada tahun 2021 ini masih dalam suasana pandemi COVID-19. Warga desa tetap berkhidmat melaksanakan event bersama sesama warga, karena 7 sungai yang mengalir di tubuh desa, adalah urat nadi kehidupan selama beratus atau beribu tahun mengaliri sawah, menyuburkan ladang, membersihkan kotoran, bahkan tempat melarung bali ari-ari yang dilahirkan seorang ibu. Karenanya festival ini adalah bentuk syukur kepd Tuhan Yang Maha Esa," kata Bambang.
Baca juga: Bukit Santiong siap dijadikan objek wisata pencinta paralayang
Festival 7 Sungai yang ke 6 mengambil tema “Caikiwari” (air pada masa kini). Tema ini dicetuskan melalui musyawarah tetua dan perwakilan warga desa sebagai upaya untuk melihat kenyataan air sungai dalam konteks masa kini.
"Sungai sebagai slah satu sumber daya alam yang sangat vital ini, tak bisa dipungkiri tengah terancam oleh ekploitasi, baik untuk pemanfaatan jangka panjang maupun pemanfaatan jangka pendek," kata Bambang.
Menurut Bambang air yang surut tajam di musim kemarau, banjir berlumpur di musim hujan, atau ribuan ikan natif yang mengambang mati karena limbah beracun, adalah tanda yang terlihat nyata adanya ekploitasi sungai.
"Festival 7 Sungai ini saya gagas pada akhir tahun 2015, sebagai bagian dari program pengembangan Desa Cibuluh menjadi Desa Wisata. Ini merupakan event promosi sekaligus miles stone evaluasi tentang pencapaian warga desa," kata Bambang.
Festival 7 sungai jadi daya tarik wisata Desa Cibuluh di Subang
Rabu, 22 Desember 2021 8:37 WIB