Cianjur (ANTARA) - RSUD Cianjur, Jawa Barat, menutup sementara pelayanan di poliklinik spesialis karena puluhan tenaga kesehatan poliklinik yang selama pandemi diperbantukan dalam penanganan pasien COVID-19 akhirnya terpapar virus itu.
"Tercatat 30 orang tenaga kesehatan yang biasa bertugas di poliklinik spesialis menjalani isolasi mandiri dan istirahat akibat terpapar COVID-19. Mereka kelelahan karena selain bertugas di poliklinik, mereka juga dilibatkan dalam penanganan pasien COVID-19," kata Wakil Direktur RSUD Cianjur Neneng Efa Fatimah di Cianjur Kamis.
Tenaga kesehatan yang terpapar, saat ini menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan, sedangkan yang kelelahan dalam beberapa hari ke depan sudah dapat bertugas kembali karena dikhawatirkan banyak yang kondisinya memburuk jika terus dipaksakan.
Sedangkan pelayanan di poliklinik spesialis RSUD Cianjur, ungkap dia, dihentikan sementara hingga tanggal 20 Juli karena pihak rumah sakit kekurangan tenaga kesehatan, terlebih setelah 30 orang menjalani isolasi dan istirahat selama beberapa hari ke depan.
"Sedangkan untuk poliklinik umum dan perawatan luka masih dibuka, untuk pelayanan poli yang ditutup sementara, dapat dilayani di dua poli tersebut," katanya.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan terpaparnya tenaga kesehatan tersebut, diduga karena kondisi kesehatan yang menurun selama menjalankan tugas melayani pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di rumah sakit.
"Mereka menjalani isolasi mandiri dan istirahat di rumah, namun mendapat pengawasan dan pelayanan dari tenaga kesehatan puskesmas setempat. Harapan kami mereka dapat pulih kembali dan bertugas seperti biasa," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur ancam cabut izin rumah sakit yang tolak pasien COVID-19
Baca juga: Anggota DPRD Cianjur positif COVID-19 selama pandemi tercatat 25 orang
Baca juga: Pemkab Cianjur panggil pimpinan perusahaan atasi pandemi COVID-19