Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan tingkat okupansi di ruang atau tempat tidur isolasi untuk karantina pasien COVID-19 saat ini sudah mencapai 89,88 persen.
"Tempat tidur isolasi terisi sebanyak 1.199 dari 1.334 tempat tidur isolasi, artinya masih tersisa 135 tempat tidur," kata Ema di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya angka tersebut memang tidak ideal karena cukup mendekati ambang batas keterisian. Seharusnya, kata dia, angka tersebut tidak boleh melebih 60 persen.
"Jangan sampai nanti jadi kekurangan tempat tidur, dan panik, nanti ada orang yang tidak tertangani," kata dia.
Dia mengatakan sejauh ini ruang isolasi tambahan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) juga mencakup kebutuhan tambahan tempat isolasi bagi pasien COVID-19 di Kota Bandung.
Dia berharap kebutuhan tempat isolasi tidak hingga melebihi ambang batas jumlah ketersediaan ruang isolasi di sejumlah fasilitas kesehatan.
"Selama masih ada tempat tidur, ya, masih clear," kata Ema.
Sejauh ini angka kasus baru COVID-19 di Kota Bandung memang terus mengalami lonjakan. Kasus aktif pun akhir-akhir ini juga sudah di atas angka 1.000.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, saat ini ada 1.252 kasus terkonfirmasi COVID-19 aktif. Sedangkan jumlah total kasus kumulatif sudah mencapai 7.184 orang yang pernah dinyatakan positif COVID-19.
Dari jumlah total itu, sudah ada 5.769 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Lalu sudah ada 163 orang yang meninggal dengan status terkonfirmasi COVID-19.
Baca juga: RS Darurat COVID-19 Jabar di Secapa TNI-AD Bandung siap digunakan
Baca juga: Pemkot Bandung upayakan dua sarana olahraga jadi tempat isolasi pasien corona
Baca juga: Pemkot Bandung cari alternatif tempat isolasi pasien COVID-19